18 AGAIN [PART 10]

part 10 publish 🙂

happy reading guys 🙂 jangan lupa untuk meninggalkan jejak kalian ya 🙂

 

Sekolah pagi ini gempar, lebih gempar dari kemarin. Bahkan semua orang masih bertanya-tanya dan tidak percaya.

“daebak. Aku bahkan tidak menyangka tentang hal ini? ”

” jadi apa dia sudah gila? ”

” aku tidak tahu kalau dia adalah seorang kolongmerat”

Semua desas-desus itu dapat eunbi dengar.

“apa mereka sedang membicarakanku? “

Buru-buru eunbi membelah kerumunan orang yang berdiri di depan mading. Dan semua orang menyingkir memberinya jalan.

Sedetik kemudian bahu eunbi melemas. Semua fakta tentangnya terungkap.  Entah siapa orang yang telah menempel biodata tentangnya,  artikel yang memuat tentang keluarganya,  foto keluarganya yang termuat dalam kolom berita.

Hancur sudah. Eunbi bahkan sudah tidak punya alasan apapun sekarang untuk tetap disini. Kyuhyun yang melepaskannya, dan sekarang semua orang tahu akan kebohongannya.

Semua mata menghakimi eunbi dengan tatapan tidak percaya.  Gadis yang tampak sangat biasa saja ternyata pewaris perusahaan besar. Siapa yang bisa menduga hal ini?

 

Eunbi masuk kelas, tapi suasananya terlihat sangat berbeda.

Yoojin menghampiri eunbi.

“duduklah” gadis itu membawa eunbi untuk duduk di bangkunya.

“jangan pikirkan tentang hal itu. Meskipun aku sempat terkejut karena kau ternyata anak orang kaya”

Eunbi hanya berfikir, kenapa yoojin masih menerimanya saat semua orang menganggapnya aneh karena melakukan hal ini.

“bukankah kita teman. Eunbi shi? ”

Eunbi mengangkat sebelah alisnya.  Sangat aneh mendengar panggilan itu dari yoojin.

Yoojin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

” ah! Aku tidak tahu harus memanggilmu apa?”

***

Kyuhyun menutup matanya dengan kepala menengadah,  punggung pria itu bersandar pada sandaran kursi. Dia hanya pura-pura tidak peduli dengan semua perkataan orang. Nyatanya telinganya masih berfungsi dengan normal dan mendengar setiap kata yang membahas tentang dirinya dan eunbi.

Kyuhyun membuka matanya.

“ya ampun! Aku sangat terkjeut mendengar dia adalah anak dari hwang tae joo”

“apa kalian berfikir kalau ini sebuah lelucon? “

” ya, kalian benar. Aku tidak tahu bagaimana pemikiran gadis itu.  Apa dia sudah gila? “

” pantas saja cho kyuhyun mengencaninya. “

” ya,  kalaupun aku tahu aku juga akan mengencaninya.  Bukankah hal yang luar biasa bisa berkencan dengan gadis kaya seperti dia”

Kyuhyun langsung berbalik,  menatap semua orang dan membuat mereka yang asyik bergosip terdiam seketika.

Sialan!  Apa dia berfikir eunbi gadis gampangan?  Bahkan eunbi akan berfikir dua kali  untuk mengencani pria buncit sepertimu!

Kyuhyun memaki. Ya,  mulut mereka memang terkadang tidak bisa diatur. Dia bergosip bahkan tidak tahu tempat.

***

Eunbi berdiri menatap ke bawah, menatap anak-anak berseragam melakukan kegilaan mereka.  Bermain sepak bola,  basket,  bahkan melakukan kejar-kejaran yang entah apa yang sedang mereka ributkan.  Gadis itu menghela nafas begitu dalam.

“kau bisa membuat sekolah ini runtuh jika kau terus menghela nafas seperti itu. ”

Eunbi memutar tubuhnya, menatap pria yang sekarang mendekat ke arahnya.  Cho kyuhyun.

 

Kyuhyun tidak tahu kalau dia akan bertemu dengan eunbi disini.  Awalnya dia hanya ingin mencari ketenangam dan memilih menghindar dari para mulut seribu yang terus bergosip tanpa henti.

“itu mustahil” sungut eunbi.

“kau Kecewa? ” tanya kyuhyun penasaran.

” tidak.  Pada akhirnya ini semua harus terjadi,  tapi aku hanya tidak menyangka kalau semua itu terjadi seperti ini. ”

 

Kyuhyun diam.  Bagaimana kyuhyun bisa menghibur eunbi saat ini kalau hatinya juga sama bingungnya dengan eunbi.  Kyuhyun ingin terus eunbi berada disini, tapi itu tidak mungkin. Kyuhyun tahu itu.

” maafkan aku. Maaf karena aku membobongimu” eunbi berkata dengan kepala menunduk seperti sangat menyesal.

Kyuhyun mengangguk.

“kau punya alasan untuk itu.  Dan sebenarnya aku juga iri padamu karena kau punya keberanian sebesar ini demi mewujudkan impianmu, tidak sepertiku”

Eunbi hanya diam, ditengah rasa bersalahnya karena telah membohongi cho kyuhyun,  pria itu justru memberinya dukungan di tengah semua kekacauan ini. Eunbi tahu pria itu sedang terluka sama sepertinya atau mungkin jauh lebih terluka. Sekali lagi, dengan ini eunbi mengingatkan kyuhyun tentang sikap pengecutnya,  tentang beban akan impiannya.

 

Dalam diam itu, eunbi melihat kyuhyun melalui ekor matanya. Melihat dari samping wajah pria yang menatap lurus ke depan dengan rambut yang sedikit berantakan akibat terpaan angin.

Jika kyuhyun bisa mengendalikan semua emosinya dengan menganggap tidak terjadi apa-apa, dan memaafkan eunbi atas kesalahannya bahkan memberikan eunbi sebuah dukungan maka, bukankah eunbi juga harus bisa melakukan hal itu?

“mau melakukan sesuatu? ”

Kyuhyun memutar tubuhnya menghadap eunbi dengan kerutan di keningnya.

” perkenalkan.  Namaku hwang eunbi anak pengusaha hwang tae joo. Pewaris tunggal HG Group.”

Eunbi mengulurkan tangannya,  ingin menjabat kyuhyun. Tapi pria itu masih menyatukan kesua alisnya. Kemudian mendengus geli saat eunbi menggoyang-goyangkan tangannya minta segera dijabat.

Mau tidak mau akhirnya kyuhyun menjabat juga tangan eunbi membuat gadis itu tersenyum puas.  Bukankah, sebaiknya jika mereka memulai ini dari awal?  Tanpa kebohongan.

“senang berkenalan denganmu nona hwang.  Perkenalkan Namaku cho kyuhyun.  Jika kau melihat betapa luasnya sekolah ini maka aku adalah pewarisnya.  Dan jika kau tahu semua penghuni disini maka kau tahu akulah yang paling tampan. ”

Eunbi tertawa. Gila!  Sejak kapan kyuhyun menjadi senarsis ini. Jika dulu dia hanya memperkenalkan diri sebagai wali kelasnya dengan cara yang sangat formal maka siapa yang berdiri di depannya sekarang? Cho kyuhyun yang lain? Cho kyuhyun yang lebih mempesona dari biasanya?

 

Tawa mereka menyatu,  kyuhyun bahkan tidak sadar saat mengatakan perkenalan yang terdengar konyol itu. Dia tidak pernah melakukan perkenalan seperti ini,  biasanya dia akan memperkenalkan diri dengan cara yang elegan. Cara cho kyuhyun. Tapi seolah,  eunbi mampu menarik kyuhyun ke dalam kehidupan yang lebih berwarna dari sebelumnya.

Baiklah, semuanya akan dimulai dari awal lagi. Untuk kyuhyun dan eunbi, ini adalah awal bagi hubungan mereka.

***

Mungkin eunbi bisa memperbaiki hubungannya dengan kyuhyun karena pria itu memahaminya, tapi hal ini berbeda dengan na mi.  Sikap gadis itu berubah pada eunbi.

Eunbi tidak bisa menyalahkan na mi jika dia berubah seperti teman-temannya yang lain. Tapi eunbi harus membuat gadis itu mengerti.

“na mi.  Tunggu”

Eunbi semakin mempercepat jalannya,  berusaha menyusul na mi yang sudah masuk ke dalam kamar asrama. Gadis itu tidak menoleh apalagi menyahut.

“kau pasti marah padaku kan? Karena aku membohongimu” kata eunbi mencoba menarik perhatian na mi yang sibuk melepas jas seragamnya. Na mi masih bergeming membuat eunbi frustasi.  Dengan sekali gerakan eunbi menarik lengan na mi, memaksanya menghadap pada eunbi.

“lepaskan! ” na mi meneriaki eunbi, tapi tidak sedikitpun eunbi melonggarkan genggaman tangannya pada na mi.

” dengarkan aku dulu. ” eunbi memaksa. Dia tidak tahu kalau membuat na mi mengerti adalah sesuatu yang sulit.

” apa? Apa yang harus kau jelaskan? ” na mi menyentak tangan eunbi,  membuat cengkraman itu terlepas.

” aku tahu aku bersalah karena berbohong padamu, baiklah aku memang berbohong pada semua orang. Tapi aku punya alasan untuk itu”

“aku bahkan tidak tertarik mendengarnya”

“na mi! Apa kau akan sekeras kepala ini?!”

Mungkin eunbi ikut terbawa emosi, memberi pengertian pada gadis SMA yang keras kepala seperti na mi memang sangat sulit.

“eunbi ah!” na mi berteriak tidak terima.  Mereka sama-sama sedang emosi, dan berteriak semau mereka. Tidak terima jika lawan bicara mereka berada pada satu keyakinan yang salah tanpa mendengarkan pendapat lawan bicaranya.

Namun setelah itu na mi tersenyum mengejek.

“ah.  Aku lupa kalau aku tidak seharusnya memanggilmu seperti itu. ”

” mianhae eonni. Aku rasa pembicaraan kita sudah selesai”

“ck.  Kau memang pandai berbicara na mi”

“baiklah. Terserah padamu jika kau ingin tetap seperti ini. ”

Dan setelah itu pembicaraan mereka selesai sampai disini.

**

Mau tidak mau semua ini memang harus selesai, semua kegilaan ini. Dua hari lagi kim ahjushi akan menjemputnya, gadis itu sudah menceritakan semuanya pada kim ahjushi. Eunbi bahkan harus meninggalkan ini dengan kesalahapaman yang terjadi, dia tidak mampu membuat semua orang mengerti keadaannya. Ya, memang gadis itu tidak bisa memberitahukan alasannya pada semua orang bahkan kepada na mi maupun yoojin. Eunbi membiarkan na mi menjauhinya, tapi setidaknya ada yoojin yang masih berada di sampingnya.  Yoojin bahkan tidak menuntut penjelasan pada eunbi, entah apa yang ada dipikiran gadis itu.  Mungkin yoojin terlalu mempercayainya, pikir eunbi.

 

Eunbi berjalan dengan kepala menunduk melewati beberapa tanaman hijau dipinggir taman sekolah. Entah kenapa dia memilih tempat ini untuk menghindar dari kerumunan orang-orang, biasanya dia akan memilih atap sekolah. Eunbi terus berjalan hendak duduk di bangku di bawah pohon besar yang terlihat sangat rindang. Tapi langkahnya terhenti.

Sayup-sayup telinganya mendengar perbincangan beberapa orang dibalik pohon besar itu.  Eunbi tidak mau peduli, tapi saat namanya disebut tanpa sadar eunbi menajamkan telinganya.  Meskipun dia yakin ini adalah obrolan yang sama yang dilakukan oleh semua orang, membicarakan tentangnya, tentang kebohongan dan latar belakangnya. Telinganya sudah terlalu bosan mendengar itu.

“kau memang pintar yoojin”

Yoojin?

Apa orang itu mengatakan yoojin?  Eunbi bergelut dengan pikirannya dan semakin menajamkan telinganya. Ada berapa banyak yoojin disini?

“baiklah. Aku akan menepati janjiku. Kau bisa bergabung ke dalam gengku” suara itu kembali terdengar.

“wah.  Terimakasih hayoung ah.  Aku tidak akan mengecewakanmu. Bahkan kalau kau mau akan mencari hal lain untukmu”

Itu suara yoojin.

Eunbi yakin kalau gadis yang sedang berbicara dibalik pohon itu bukanlah yoojin yang lain, tapi yoojin teman sebangkunya.

Apa yang dilakukan gadis itu? Hayoung? Gadis itu berbicara pada hayoung?

“kau tidak perlu melakukan apa-apa lagi. Aku yakin dia akan segera pergi dari sini, lagi pula minho sudah tidak menghiraukannya lagi”

“dan sejujurnya aku juga takut mengingat dia adalah anak orang kaya” yoojin terkekeh. Ya, dia hanya berfikir bagaimana jadinya kalau dia mengkhianati orang kaya sekelas eunbi.  Dia akan dipenjara?, atau bahkan dibunuh?. Yoojin sendiri bahkan tidak sanggup memimpikannya. Lalu bagaimana gadis itu bisa berkhianat?

 

“ck! Kau bahkan bisa mengkhianatinya” hayoung berdecak tidak habis pikir. Gadis ini memang terlalu bodoh pikirnya. Hayoung bahkan tidak tahu apa yang ada dipikiran gadis itu sampai benar-benar ingin masuk ke dalam gengnya.  Dan well, setidaknya yoojin sangat membantunya, membawa informasi yang sangat penting padanya.  Dia ingat saat gadis itu berkali-kali datang padanya memelas ingin bergabung dalam geng nya. Baiklah siapa yang tidak  ingin bergabung dengan grup tenar seperti hayoung, apalagi bagi yoojin yang tergila-gila dengan popularitas.

“aku hanya mengungkapkan sebuah fakta” yoojin menjawab tidak peduli. Seolah ini hanya masalah sepele yang akan selesai dengan sendirinya tanpa menimbulkan efek.

“dan kau masih dekat dengannya” hayoung menyidir. Ya, setelah dia berhasil masuk dalam geng nya yoojin tetap saja tidak mau menjauh dari eunbi.

Tidak mau hayoung salah paham yoojin buru-buru menjelaskan.

“aku hanya tidak ingin dia curiga padaku, lagipula siapa tahu dia akan memberikanku beberapa barang mewah miliknya” yoojin mengkhayal. Bahkan saat seperti itu yoojin masih berfikir kalau dia bisa mendapat keuntungan dari dua orang, hayoung dan eunbi. Bisa bergabung dengan geng hayoung yang selama ini dia impikan dan tetap bersama eunbi untuk mendapatkan keuntungan yang lain.

 

Eunbi tercengang ditempatnya, pada saat ini dia berfikir kalau lebih baik ini hanya menjadi mimpi buruk belaka. Teman yang selama ini dia anggap menjadi teman sejatinya, nyatanya tidak pernah tulus padanya. Eunbi tidak tahu bagaimana orang bisa bermuka dua seperti itu, bagaimana dia bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Tapi ini bodoh.  Bodoh saat eunbi diam saja ditempatnya dan tidak memaki gadis yang telah mengkhianatinya.

Tanpa diperintah, dan melupakan rasa sedihnya eunbi langsung menghampiri yoojin dan menyentak tangannya,  membuat gadis itu terkejut. Hayoung juga, dia bahkan sampai melebarkan matanya saat eunbi tiba-tiba menampar yoojin.

PLAK

“apa yang kau lakukan?! ” yoojin memandang eunbi geram sambil memegangi pipinya yang terasa panas.

” kau yang kenapa?! Kau kan yang menyebarkan informasi tentangku?! ”

“itu-itu-“

Yoojin tergagap. Astaga! Apa eunbi sudah tahu pikirnya.  Buru-buru yoojin mendekati eunbi, memegang tangan gadis itu dan melupakan amarahnya karena tamparan eunbi. Tapi apa dia pikir eunbi bodoh. Gadis itu menyentak tangan yoojin membuat tangan itu terlepas dari eunbi.

“eonni.  Aku.  Aku tidak-” yoojin tersedak ludahnya sendiri,  dia seperti kehilangan beberapa kosa kata dalam otaknya sampai lupa bagaimana caranya berbicara.

“aku tidak tahu apa yang ada dipikiranmu.  Dan aku juga tidak tahu kalau kau selicik itu” eunbi menghardik.

Hayoung yang hanya menjadi penonton tidak mau ikut campur pada masalah seperti ini.  Baiklah,  bukan salahnya kan kalau yoojin mengkhianati eunbi dan memberikan informasi itu padanya?.

Yoojin terdiam, dia tidak bisa mengelak sekarang.

“apa kau berfikir aku bodoh? Yak yoojin ah. Aku tidak tahu kau seburuk ini.”.

Bukan karena yoojin yang telah menyebarkan kenyataan atas identitas eunbi, tapi eunbi lebih kecewa karena gadis itu tidak pernah tulus padanya.

“eonni. Aku minta maaf. ”

” untuk apa? Untuk kesalahanmu yang mana? Kau yang menyebarkan indetitasku bersama hayoung atau karena kau telah mengkhianatiku?”

Lagi-lagi yoojin hanya bungkam tidak bisa menjawab pertanyaan sesederhana itu.

“ck! Aku jadi berfikir kalau kau yang menyebarkan semua gosip tentangku selama ini.  Tentang fotoku dengan cho soesangnim. ”

” itu-itu aku-”

“jadi benar kau orangnya” eunbi mendengus kesal. Dia tidak tahu kalau dia bisa dibodohi oleh gadis ingusan seperti yoojin.

“jadi apa yang kau rencanakan lagi dengan nenek lampir ini? ” eunbi memandang hayoung remeh membuat gadis itu ikut geram.

” yak!  Apa yang kau katakan?! ” kali ini hayoung yang berteriak.

” kenapa? Kau tidak terima? ”

” yak. Eunbi shi. Tidak, nona eunbi. Aku tidak tahu apa yang terjadi sampai kau datang kesekolah ini.  Tapi, tolong jaga ucapanmu” setengah menyindir setengah memperingatkan. Hayoung menekan semua kalimatnya.

“apa kau sedang mengancamku hayoung shi? ”

” Aku bahkan tidak bermaksud melakukan itu, tapi akan lebih bagus kalau kau menyadarinya. Dan lagi pula aku tidak mau berurusan dengan orang kaya gila sepertimu”

Gila. Huh?! Bagus sekali gadis ini berbicara, batin eunbi. Jika beberapa hari orang-orang selalu membicarakan hal itu dibelakangnya,  maka kali ini eunbi mendengarnya langsung di depan mukanya. Bagus.  Bagus sekali hayoung.

 

“dan aku juga tidak mau berurusan dengan orang-orang tidak berguna seperti kalian. Dan biar kuberi saran, sebaiknya kau perbaiki otakmu itu sedikit hayoung shi. Setidaknya otakmu yang kecil itu bisa sedikit terisi”

Eunbi pergi, setelah melirik yoojin sebentar. Ah! Eunbi muak melihat gadis itu. Dan hayoung, gadis itu mati-matian merendam amarahnya.

“YAKK!! ” teriak hayoung frustasi. Secara tidak langsung eunbi telah mengatai hayoung kalau gadis itu terlalu tolol dan tidak memiliki otak. Baiklah, biar hayoung akui kalau dia selalu berada di urutan terakhir rangking sekolah, tapi kata-kata eunbi tadi benar-benar membuat harga dirinya jatuh ketanah.

**

Eunbi muak. Ternyata keputusannya ini adalah sebuah kesalahan. Dia tidak tahu kalau anak-anak SMA sekarang benar-benar mengerikan.  Sepertinya setelah ini eunbi harus berterima kasih pada ayahnya karena menyekolahkannya di sekolah para kolongmerat, setidaknya dia tidak berurusan dengan orang-orang seperti yoojin ataupun hayoung.  Ya, mungkin teman-temannya dulu hanya memikirkan tentang harta warisan dan kekayaan, tapi mereka tentu tidak pernah bertindak sejauh yoojin hanya untuk sebuah popularitas.

 

Eunbi berjalan malas munuju kamarnya, dari jarak 15 meter gadis itu melihat na mi berada di depannya. Eunbi tidak berniat mengejarnya atau mendekatinya. Harinya saat ini sangat buruk, dia tidak ingin menambah masalah dan membuat hatinya semakin kacau. Akhirnya eunbi memilih untuk pergi ke taman samping asrama. Ya,lebih baik eunbi memang menghindar dari na mi dan kembali setelah gadis itu tertidur.

 

Suara decitan ranting-ranting pohon yang berada di atasnya menjadi melodi tersendiri untuk eunbi. Dia masih saja berfikir apa yang harus dia lakukan. Sesekali dia mendesah frustasi. Ya,sepertinya dia salah membuat keputusan. Batinnya. Semuanya berjalan sangat jauh dari angan-angannya. Nyatanya sekarang, teman yang dia anggap tulus mampu melakukan hal yang tidak pernah eunbi sangka.

“Ah! Sudahlah. Aku tidak harus memikirkan tentang itu” putusnya.

Baiklah, memang eunbi harus melupakan tentang hal itu.

 

Ini sudah jam 10 dan eunbi belum juga terlihat, na mi tiba-tiba merasa khawatir. Bukankah terkahir kali eunbi tidak pulang ke asrama membuat sekolah heboh keesokan harinya?

“Untuk apa aku memikirkannya. Biarlah dia tidak pulang, bahkan tidak ada masalah kalau dia dikeluarkan dari sekolah.”

Na mi akhirnya memilih untuk menutup bukunya, berniat segera tidur. Tapi baru saja na mi berdiri, pintu kamarnya terbuka.

Eunbi menatap aneh na mi yang hanya berdiri mematung.

“Aku pikir kau sudah tidur”kata eunbi kemudian sambil meletakkan tasnya di atas ranjang.

“Aku baru akan tidur”

Na mi kemudian terdiam sejenak, ragu ingin melanjutkan kalimatnya.

“Eonni dari mana?” Akhirnya na mi bertanya juga. Setengah terkejut eunbi langsung berbalik, dan dia menjawab dengan ragu-ragu takut kalau telinganya salah mendengar.

“Aku hanya sedang memikirkan sesuatu”

Na mi mengangguk, tidak ingin mencampuri urusan eunbi kemudian lebih jauh.

“Mianhae” kata na mi tiba-tiba. Dan kali ini eunbi benar-benar terkejut.

“Aku mungkin sudah berlebihan karena marah padamu. Aku sudah memikirkannnya, aku tidak seharusnya marah padamu karena kau pasti punya alasan untuk itu.” Tanpa sadar gadis itu telah mengutarakan apa yang menganggu pikirannya.

“Aku marah karena-. Kau tahu aku sudah menganggap eonni sebagai teman sekaligus sahabatku, aku bahkan tidak pernah punya teman sebelumnya selain eonni. Sejak eonni memahami dan memaafkan ku untuk kesalahan yang telah aku perbuat, aku mulai merasa bahkan kau tidak hanya teman sekamar atau satu klasku tapi sahabatku.”

Na mi mengatakannya dengan menunduk, tidak berani menatap eunbi sedikitpun. Pelupuk matanya sudah penuhi cairan yang disebut air mata. Dan eunbi? Gadis itu menyeka air matanya kasar. Ya, dia sudah menahan tangis saat na mi mengatakan maaf. Lalu tanpa aba-aba eunbi langsung mendekati na mi dan memeluknya, membuat gadis yang mati-matian menahan tangis itu akhirnya menumpahkan air matanya.

“Aku marah karena aku takut aku akan kehilangan teman. Satu-satunya teman yang aku punya.”

“Tidak. Aku yang minta maaf padamu. Aku membuatmu kecewa. Tapi sekarang sungguh aku tidak punya niat untuk membohongimu”

Mereka sama-sama menangis dan meminta maaf. Satu hal yang eunbi harus syukuri malam ini, kalau na mi tidak pernah benar-benar membencinya. Kadang kita marah dan saling memaki seseorang bukan karena kita benar-benar membenci orang tersebut tapi karena kita menyayanginya. Itulah yang eunbi simpulkan dari na mi. Gadis itu marah hanya takut kalau eunbi akan pergi dan melupakannya. Eunbi adalah satu-satunya teman yang dia punya, satu-satunya orang yang dekat dengannya menjadi sahabat sekaligus kakak untuknya.

Setelah mereka saling mengutarakan kekeselan dan kekecewaan mereka, akhirnya mereka sama-sama berbaring di atas ranjang masing-masing menatap langit-langit kamar.

“Na mi ah kau tahu kalau yoojin mengkhianatiku? Ck! Anak itu. Dia bahkan yang menyebarkan fotoku dengan Cho soesangnim.”

“Apa?!” Na mi nyaris melompat dari tempatnya, gadis itu bahkan langsung duduk tegap menghadap eunbi. Ah! Secara otomatis eunbi menutup telinganya, baru kali ini dia mendengar teriakan na mi. Dan itu sungguh menyakitkan untuk telinganya.

“Ahh telingaku.” Kata eunbi sambil ikut duduk menghadap na mi.

“Jadi yoojin yang menyebarkan foto itu? Waktu eonni tidak pulang ke asrama malam itu aku memang menyuruh yoojin membantuku mencari eonni. Tapi dia bahkan tidak mengatakan apapun padaku selain, aku tidak menemukannya kita pulang saja” na mi menirukan perkataan yoojin waktu itu. Benar, setelah itu na mi hanya menurut dan ikut pulang.

“Tentu saja dia tidak mengatakan apapun. Dia kerjasama dengan Hayoung, menyebarkan berita itu.”

“Hayoung?!” Lagi-lagi na mi terkejut.

Eunbi mengangguk mengiyakan.

“Iya, dan kau tahu kalau yang menyebarkan berita tentang Cho Kyuhyun yang gay itu juga yoojin”

“Aku tidak menyangka kalau dia seperti itu. Tapi eonni.”

Eunbi mengangkat sebelah alisnya

“Apa?”

“Dengan adanya foto kau dan Cho soesangnim setidaknya berita tentang Cho soesangnim yang gay bisa terpatahkan” na mi tertawa geli

“Ck! Kenapa kalian mengatakan hal yang sama untuk menghibur ku”

“Siapa?”

“Heh?” Eunbi gelagapan sendiri, seperti sedang tertangkap basah apalagi saat melihat na mi yang menatapnya seperti sedang meminta penjelasan”

“Maksudmu aku dan Cho soesangnim?” Tebak na mi asal. Otak gadis ini memang pintar, eunbi bahkan hanya terdiam dengan pipi yang memerah dan hal itu membuat na mi lagi-lagi tersenyum geli.

“Jadi eonni benar-benar punya hubungan dengan Cho soesangnim” na mi mengambil kesimpulan sendiri. Tentu saja. Siapapun pasti akan mengatakan hal yang sama saat melihat eunbi tiba-tiba tersipu seperti itu. Eunbi hanya diam, tidak sanggup menjawab atau gadis itu bingung harus menjawab apa. Tentu saja dia bingung, bagaimana menjelaskan hubungannya dengan Kyuhyun saat ini mereka tidak saling terikat hubungan apapun tapi mereka sama-sama saling menyukai. Jadi eunbi harus menjawab apa? Ah! Kalian pasti juga bingung dengan keadaan ini.

“Sudahlah eonni bukankah kalian memang bisa menjalin sebuah hubungan karena kau hanya murid SMA gadungan” kata na mi lancang. Ya, setidaknya gadis dengan otak encer itu berfikir tidak akan ada lagi hubungan terlarang antara murid dan guru.

Eunbi hanya tersenyum kaku. Andaikan semudah itu, batin eunbi.

***

Ini hari terakhir eunbi berada di sekolah, rasanya dia sudah malas datang ke tempat ini. Kalau bukan karena na mi yang memaksanya datang maka dia tidak akan pergi. Gadis itu berhasil membujuk eunbi dengan mengatakan kalau ini adalah hari terakhir mereka menjadi teman satu kelas maka mereka harus melakukan hal yang menyenangkan. Tapi-

Eunbi mendengus kesal.

Baiklah, eunbi tidak harus kesal pada na mi karena gadis itu juga tidak tahu kalau hal ini akan terjadi. Tiba-tiba saja na mi dipanggil song soesangnim untuk membantunya di lab sekolah. Entah apa yang mereka lakukan di dalam sana. Ini sudah hampir setengah jam eunbi duduk di bangkunya, tidak memperdulikan jam makan siang yang hampir habis. Hanya sendirian di dalam kelas membuat eunbi bosan, dan akhirnya lebih memilih untuk manaruh kepalanya di atas meja.

Eunbi tiba-tiba tersentak dan langsung mengangkat kepalanya saat ada yang menepuk pundaknya. Awalnya dia kira itu adalah na mi tapi ternyata bukan.

“Apa yang kau lakukan disini sendirian?” Suara itu berhasil menyadarkan eunbi.

“Eh?aku? Aku hanya sedang menunggu na mi, song soesangnim sedang menyuruhnya melakukan sesuatu” jelas eunbi. Sebenarnya dia masih bingung kenapa Cho Kyuhyun tiba-tiba bisa ada disini. Bahkan sekarang pria itu mengambil duduk di bangku depan eunbi.

“Aku pikir kau bermusuhan dengan na mi”

“Ya. Tapi tidak lagi”

Kyuhyun mengangguk, dia tidak tahu apa yang terjadi dengan hubungan pertemanan di antara murid-muridnya disini termasuk hubungan antara na mi dan eunbi. Melihat mereka yang beberapa hari lalu tidak pernah terlihat bersama membuat Kyuhyun menyimpulkan kalau mereka sedang bertengkar. Ck! Kadang Kyuhyun bingung dengan hubungan pertemanan para wanita, mereka gampang sekali akrab dan dekat tapi mereka juga gampang sekali bertengkar dan menjauh, dan tidak butuh waktu yang lama untuk mereka bisa melupakan masalah yang terjadi.

“Kenapa tidak makan siang?”

“Hanya tidak ingin.” Jawab eunbi begitu singkat.

“Kau takut Mereka membicarakanmu?” Tebak Kyuhyun asal. Dan ya, eunbi tahu apa yang dimaksud Kyuhyun. Setiap hari dalam beberapa hari ini hanya satu perbicangan yang ada di sekolah ini. Eunbi. Semua orang bahkan rasanya belum bosan untuk membahas tentang beberapa kejadian yang beruntut tentang eunbi,seperti tidak ada habisnya.

Eunbi menggeleng tidak setuju

“Tidak. aku tidak takut. Aku hanya sedang mencoba untuk menghilangkan gosip itu. Saat aku berada di antara mereka, pasti mereka akan secara otomatis mengomentari setiap hal yang aku lakukan. Dan itu menyebalkan!”

“Kau tidak takut tapi pengecut”

“Apa?!” Eunbi membulatkan matanya membuat Kyuhyun sedikit terintimidasi.

“Kau bahkan tidak sanggup untuk menghadapi mereka”

“Sudah kubilang aku hanya ingin meredam semua ocehan tak berguna mereka” kata eunbi kesal. Pengecut? Yang benar saja?

“Terserah apa alasanmu. Tapi tetap saja kau tidak berani”

“Siapa bilang?”

“Aku. Justru dengan kau berani berdiri di depan mereka dan membungkam mulut mereka kurasa hal itu akan membuat mereka diam. Lagipula yang mereka bicarakan adalah sebuah kebenaran”

Eunbi terdiam, memikirkan perkataan Kyuhyun. Baiklah, memang tidak seharusnya eunbi sembunyi seperti ini. Walaupun eunbi tidak bermaksud menghindar tapi semua orang pasti akan berfikir kalau eunbi pengecut, seperti Kyuhyun. Dan kebenaran. Ya, mereka membicarakan sebuah kenyataan, lalu apa yang harus eunbi hindari?.

“Aku benarkan?” Tanya Kyuhyun kemudian membuyarkan pikiran eunbi.

“Ya, kurasa” akhirnya eunbi mengaku. Kyuhyun memang terlalu pandai untuk membuat eunbi mengaku kalah.

“Kalau begitu, ayo makan siang”

“Heh?” Belum sempat eunbi menolak maupun mengiyakan, Kyuhyun sudah menarik tangan eunbi membuat gadis itu berdiri dan akhirnya mengikuti juga langkah Kyuhyun.

Beberapa orang yang masih berada di kantin sekolah hanya menatap dua orang yang baru datang dengan saling bergandengan tangan itu. Oh, andai saja mereka tahu kalau Kyuhyun menarik tangan eunbi.

Kyuhyun mendudukkan eunbi di salah satu kursi.

“Tunggulah disini.”

Setelah itu Kyuhyun pergi, dan eunbi tersadar kalau dia berada ditempat yang tidak seharusnya. Bagaimana dia menjelaskan semua tatapan orang-orang disini, seperti sedang menghakiminya. Eunbi kembali menghela nafasnya saat dia ingat kata-kata kyuhyun.

Baiklah. Biarlah mereka mengatakan apapun yang dia mau. Lagipula ini hari terakhirku disini. Biarlah aku menikmatinya. Lagipula aku tidak sedang melakukan kejahatan dengan makan siang di kantin bersama Cho Kyuhyun. Bukankah aku bukan muridnya, jadi tidak masalah bukan?.

Eunbi memilih untuk membiarkan mereka membicarakan dirinya, bahkan sekarang eunbi tidak peduli kalau ada yang meneriaki eunbi di depan wajahnya.

Kyuhyun kembali,dan meletakkan nampan berisi dua piring makanan dan dua botol minuman di depan eunbi. Pria itu mengambil duduk di kursi depan eunbi, membuat mereka duduk berhadapan.

“Makanlah. Aku juga belum makan tadi, jadi kita bisa makan siang bersama”

Eunbi mengangguk.  Mengambil satu sendok makanan dan memasukkannya ke dalam mulut.

“Apa kau sudah tidak merasa terganggu dengan mereka?”

“Tidak. Kau benar kalau aku tidak seharusnya menjadi pengecut.”

Kyuhyun menarik ujung bibirnya senang, dia tidak tahu kenapa membuat gadis itu kembali ceria seperti sedang memenangkan undian lotre.

Menyadari Kyuhyun yang tersenyum membuat eunbi menautkan kedua alisnya.

“Kenapa? Apa ada yang lucu?” Eunbi bertanya seperti orang bodoh. Atau mungkin Kyuhyun yang bodoh karena eunbi tidak merasa ada yang lucu disini.

Kyuhyun menghentikan senyum bodohnya.

“Dasar murid tidak sopan. Kau bahkan tidak memanggilku soesangnim sekarang”

“Huh?! Yang benar saja. Untuk apa aku memanggilmu soesangnim. Kuingatkan, kalau aku bukan muridmu” eunbi berbicara seperti tidak ada orang lain yang mencuri dengar perbincangan mereka, melupakan kalau masih banyak orang yang memperhatikan mereka dari tadi.

“Baiklah kau tidak perlu memanggilku soesangnim, kau bisa memanggilku oppa kalau kau mau. Kurasa itu lebih baik.” Rupanya bukan hanya eunbi yang melupakan keadaan sekitar tapi juga Kyuhyun. Lihatlah bagaimana pria itu begitu percaya diri.

Oppa? Astaga, apa eunbi sudah gila memanggilnya oppa?

“Silahkan bermimpi”

 

Kurasa mereka benar-benar sedang berkencan.

Astaga, mereka bahkan tidak tahu tempat

Oh! Kenapa aku jadi iri dengan mereka

Aku baru melihat Cho soesangnim tersenyum seperti itu, dia sangat tampan

Sudah kubilang kalau Cho soesangnim itu tidak jahat, kau lihat bagaimana dia tersenyum tadi

Mereka terlihat sangat serasi saat seperti ini

Eunbi menghentikan makannya, tiba-tiba telinganya mendengar percakapan yang- ah! Entah itu pujian atau hinaan, eunbi tidak yakin.

“Kenapa?”

“Huh?” Eunbi mengedarkan bola matanya ke kiri dan kanan seperti sedang bingung.

“Kau tidak perlu mendengarkan mereka” kata Kyuhyun setelah melihat eunbi hanya kelabakan dan tidak menjawab.

Hoel!

Apa Kyuhyun juga mendengarkan orang-orang itu tadi? Baguslah, eunbi tampak bodoh sekarang.

“Apa? Aku tidak.” Eunbi membela diri.

“Ck! Rupanya kau suka sekali berbohong”

Eunbi menyemberutkan bibirnya. Suka katanya? Memangnya eunbi berbohong apa saja pada Cho Kyuhyun? Seperti setiap hari pria itu dibohongi eunbi saja.

 

Suara bel sudah terdengar beberapa menit yang lalu, tapi sepertinya eunbi dan Kyuhyun masih terlalu menikmati makan siangnya. Beginilah kalau mereka makan siang di jam-jam terakhir.

“Cepatkan habiskan makananmu dan kembali ke kelas”

Kyuhyun beranjak dari tempat duduknya hendak pergi. Tapi yang disuruh untuk cepat-cepat hanya bergeming.

“Kau tidak ingin kena hukuman bukan?” Kata Kyuhyun lagi

Eunbi menatap kyuhyun

“Mau ikut denganku”

****

Kyuhyun menatap aneh tempat di depannya.

“Kau yakin ingin kesini?”

Kyuhyun memastikan. Tempat bermain. Kyuhyun tidak yakin ini tempat yang cocok untuk mereka berdua.

Eunbi mengangguk mantap.

“Tentu saja” dari dulu eunbi ingin datang ke tempat ini, setidaknya dia ingin mencoba setiap permainan yang ada di sana, roller coaster, bungee jump, gyro spin dan beberapa permainan yang menegangkan. Ah! Eunbi juga ingin masuk ke dalam rumah hantu. Sepertinya itu menyenangkan. Ini adalah hari terakhir sebelum dia kembali menjadi Hwang eunbi seorang kolongmerat, jadi tidak masalah bukan kalau eunbi menikmati hari ini.

“Apa kau bercanda datang ketempat ini?”

“Tidak. Sudahlah ayo!” Eunbi menarik Kyuhyun sebelum pria itu yang menariknya pulang ke sekolah.

 

“ahhhhhhh”

“Ahhhhhhh”

Mereka sama-sama berteriak saat kereta itu meluncur begitu cepat sampai seperti menerbangkan mereka.

Ini sudah kedua kalinya mereka naik wahana ini, dan eunbi tampak sangat menikmatinya.

“Ayo naik lagi” kata eunbi. Dan sebelum gadis itu kembali duduk Kyuhyun sudah menariknya menjauh. Cukup untuk hal itu, batin Kyuhyun.

“Tidak.” Tolak Kyuhyun. Kalau Kyuhyun menuruti eunbi mungkin mereka akan tetap di sana sampai tempat ini tutup.

“Aku ingin naik lagi” eunbi merengek seperti anak kecil, tapi Kyuhyun tidak peduli. Memangnya tempat ini hanya punya roller coaster sampai mereka hanya akan berada di sana.

“Apa kau tidak ingin ke -”

“Wahhh ayo kita ke sana”

Belum sempat Kyuhyun menyelesaikan kalimatnya eunbi sudah menarik kyuhyun.

Astaga! Sepertinya eunbi jauh lebih kekanakan dari pada muridnya yang sesungguhnya. Ya ampun, gadis itu seperti sedang menemukan beberapa kilo gram emas di tempat ini.

Rumah hantu. Kyuhyun membaca tulisan di depannya.

“Kau yakin ingin masuk ke dalam?” Kyuhyun memastikan.

“Kenapa. Kau tidak takut kan?” Eunbi menggoda Kyuhyun.

“Tidak. Aku hanya tidak ingin nantinya kau menangis ketakutan di dalam”

“Omong kosong”

 

Suasana yang gelap membuat eunbi sedikit merinding. Dia tidak terlalu suka dengan kegelapan seperti ini. Seharusnya dia berfikir dulu sebelum masuk kesini, bagaimana bisa eunbi lupa kalau rumah hantu pasti gelap seperti ini.

Kyuhyun melirik eunbi melalui ekor matanya, gadis itu tampak tidak nyaman.

“Kenapa? kau takut?”

“Tidak” bohong eunbi

“Baiklah. Jalan”

“Duluan saja”

Kyuhyun melirik eunbi sebentar sebelum dia melangkah ke depan. Kyuhyun tahu kalau eunbi sedang takut sekarang. Tapi dia akan tetap pura-pura tidak tahu sebelum gadis itu mengatakannya sendiri. Sedikit bermain-main tidak apa-apa bukan?

Eunbi menatap ragu Kyuhyun yang sudah tiga langkah di depannya. Tangannya saling meremas satu sama lain. Andai saja dia mendengarkan Cho Kyuhyun tadi.

Ah! Aku bisa gila!

Eunbi berjalan mendekat pada Kyuhyun, tiba-tiba dia menarik tangan Kyuhyun membuat pria itu berbalik dengan kerutan di dahinya.

“Ada apa?”

“Kita-kita. Sebaiknya kita kembali saja” kata eunbi kemudian, membuat Kyuhyun tertawa begitu keras.

“Kenapa? Kau takut?” Kyuhyun menggoda

“Yasudah biar aku kembali sendiri saja” eunbi kesal. Untuk apa Kyuhyun bertanya seperti itu jika dia sudah tahu eunbi ketakutan sekarang.

Baru saja eunbi berbalik  hendak pergi,kali ini kyuhyun menahannya membuat eunbi tidak jadi pergi.

“Mana boleh begitu. Kita sudah di dalam, tidak boleh kembali”

Apa eunbi konyol, batin Kyuhyun. Mereka sudah di dalam sekarang jadi mana bisa mereka kembali.

Eunbi hanya diam dengan mata yang terus mengedar, sepertinya gadis itu sedang memikirkan kata-kata kyuhyun antara membenarkan itu dan juga memikirkan bagaimana caranya menghadapi rumah hantu ini, baru saja mereka masuk eunbi sudah merinding bagaimana dia bisa melangkah lebih  dalam lagi ke sana?

“Begini saja, kau bisa menutup matamu jika kau takut” Kyuhyun mencoba memberikan sebuah saran.

“Pegang tanganku”

Eunbi menatap ragu Kyuhyun.

“Kau tidak akan terjatuh saat kau menutup matamu nanti”

Kyuhyun menjelaskan, dia tidak ingin dikira mengambil kesempatan dalam kesempitan. Dan dia juga tidak ingin diteriaki eunbi sebagai pria brengsek lagi.

 

Akhirnya eunbi memegang juga tangan Kyuhyun, tidak. Bukan memegang tapi memeluk lengan Kyuhyun, sepertinya eunbi benar-benar takut.

Benar saja, eunbi hanya menutup matanya sambil mendengarkan instruksi dari Kyuhyun.

“Awas. Ada dua anak tangga di depan”

Kyuhyun memberitahu, diam-diam Kyuhyun tersenyum sambil terus memperhatikan eunbi dan jalan di depan bergantian.

“Ah!” Eunbi berteriak kaget, saat tiba-tiba ada suara yang sangat besar. Eunbi semakin mengeratkan pelukan tangannya pada Kyuhyun. Dia tidak peduli kalau tanpa sengaja dia mencekeram begitu kuat.

 

Eunbi perlahan membuka matanya saat Kyuhyun mengatakan kalau mereka sudah berada di luar.

“Syukurlah” eunbi mengelus dadanya lega.

“Oh maaf” lanjutnya

Buru-buru eunbi melepaskan tangannya dan menatap kyuhyun canggung. Ini pasti memalukan, batinnya. Dia yang mengajak Kyuhyun masuk ke dalam tapi dia seperti anak kecil di dalam.

“Tidak apa-apa. Kau sangat kuat memelukku tadi” lagi-lagi Kyuhyun menggoda dan mendapatkan tatapan membunuh dari eunbi.

“Kau puas menggodaku tuan Cho?”

Tanpa menunggu jawaban Kyuhyun, eunbi menghentakkan kakinya dan segera melangkah pergi.

***

Kyuhyun menghampiri eunbi yang duduk dengan wajah di tekuk.

Apa dia marah? Sepertinya aku sedikit keterlaluan tadi.

Suara decitan bangku taman menandakan dia sedang menerima sebuah beban. Eunbi tidak menoleh, dia tetap acuh.

“Kau benar-benar marah?” Kyuhyun bertanya meminta perhatian.

“Tidak.aku hanya kesal saja”

“Memangnya apa bedanya?”

“Beda”

Kyuhyun menghembuskan nafasnya, sepertinya dia harus mencari cara untuk membujuk eunbi.

“Tunggu disini. Aku akan pergi sebentar”

 

Eunbi mengedarkan pandangannya mencoba mencari keberadaan kyuhyun, tapi nihil.

“ah sudahlah” akhirnya eunbi memilih pergi,  dia sudah tidak tahan.  Dia ingin ke toilet.

 

Kyuhyun kebingungan mencari eunbi. Tangannya sibuk memegangi dua buah ice cream.

“kemana dia pergi? Bukankah aku sudah bilang untuk tetap disini? ”

Buru-buru kyuhyun memindahkan ice cream di tangan kanannya ke tangan sebelah kiri dan mengambil ponsel di saku celananya.

 

Eunbi sudah selesai  dengan urusannya,  dia berniat segera menghampiri  kyuhyun tapi dia mengurungkan niatnya. Eunbi berdiri mematung menatap punggung kyuhyun yang tengah sibuk menelepon.  Getaran ponselnya menyadarkan eunbi kalau pria itu tengah meneleponnya tapi eunbi mengabaikannya.  Entah kenapa saat ini dia hanya ingin menikmati pemandangan kyuhyun. Beberapa memori tentang pria itu tiba-tiba melintas di kepalanya.

Dengan perlaham eunbi mendekati kyuhyun.

Pria itu berjingkat kaget saat tiba-tiba ada yang memegang kemeja nya dari belakang.

“maafkan aku untuk semua kebohongan yang telah kulakukan, terima kasih karena kau selalu berada di sampingku tanpa aku sadari. Aku tahu pengakuan ini sudah pernah aku lakukan,  tapi sekali lagi aku ingin mengatakan padamu kalau aku benar-benar mencintaimu dan akan selalu seperti itu.  Aku berharap suatu saat kita bisa bertemu lagi,  dan saat hari itu tiba aku tidak akan lagi bersembunyi pada identitas orang lain. Aku ingin kau tetap mencintaiku sampai saat itu tiba. ”

“jangan berbalik” kata eunbi memerintah saat tahu kyuhyun akan berbalik.

Kyuhyun diam, dia tahu kalau orang yang berada di belakangnya itu adalah Eunbi,  gadis yang dari tadi dia khawatirkan . Perasaannya menjadi aneh mendengar setiap pengakuan yang eunbi lakukan.  Maaf, terima kasih dan aku mencintaimu.  Tiga kata itu mampu membuat hati kyuhyun bergetar.

“aku akan sangat malu jika kau berbalik” eunbi menjelaskan.  Sejujurnya eunbi tidak tahu kenapa dia tiba-tiba mengatakan hal ini bahkan dia sampai menangis.  Ya ampun! Apakah perpisahannya dengan kyuhyun akan menyedihkan seperti ini.

Kyuhyun berbalik juga, mengabaikan perintah eunbi.  Gadis itu tidak memberontak dia hanya menunduk seperti menahan laju air matanya agar tidak menetes, meredam suara tangisnya sebisa mungkin.

Dengan sebelah tangan memegangi ice cream dan sebelah tangan memegang ponsel, kyuhyun mencoba merengkuh eunbi dalam pelukannya.

Eunbi menyerah, dia menagis dalam pelukan kyuhyun.

“aku akan menunggu saat kita bertemu lagi, dan buat aku jatuh cinta lagi pada saat itu. ”

Eunbi membalas pelukan kyuhyun mencekeram kemeja pria itu sampai membuatnya sedikit kusut dan basah oleh air matanya.

Mungkin mereka memang bodoh,  atau mungkin kyuhyun yang bodoh karena membiarkan perasaan mereka yang jelas-jelas terbalaskan satu sama lain.  Membiarkan eunbi pergi sebentar lagi. Kyuhyun bahkan tidak tahu apa yang dia lakukan sekarang, tidak mencegah cintanya pergi.  Tapi ini keputusan mereka berdua kalau suatu saat mereka akan bertemu lagi tanpa ada kebohongam yang menjadi pembatas diantara rasa cinta itu.

TBC

AUTHOR’S NOTE: 18 again uda mendekati end ya, ditunggu part selanjutnya  🙂

sebelumnya author mau ngasih tau kalau untuk part selanjutnya kemungkinan bakal di password.

oke, bagi yang uda baca jangan lupa RCL 🙂 🙂

61 thoughts on “18 AGAIN [PART 10]

    • clue passwordnya ada di menu password, silakan dibaca
      password 18 again part 11 A,B dan password extra part 18 again berbeda tetapi dua2 nya sama2 terdiri dari 6 huruf ditulis dengan huruf kecil semua

      Like

Leave a comment