18 AGAIN [PART 4]

18 again

HAPPY READING

DON’T FORGET TO COMMENT

PART 4

Eunbi masih merasa tidak enak dengan kyuhyun setelah rumor itu tersebar. Dia hanya berfikir bahwa itu semua kesalahannya. Kalau saja dia tidak membahas masalah itu di ruang melukis kemarin mungkin tidak ada rumor seperti ini.

Dia berdecak dan meletakkan kuas ditangannya. Pikirannya membuat dia tidak bisa tenang untuk menyelesaikan lukisan ini, ditambah dengan masalah dengan na mi. Gadis itu masih saja menghindari Eunbi. Mungkin dia tidak memaki Eunbi tapi dia tahu kalau na mi benar-benar kecewa dan marah dengannya. Akan lebih baik kalau na mi mencaci makinya dan meneriakinya. Bagaimana sekarang dia harus bersikap pada na mi yang tinggal satu kamar dengannya, bertemu dengannya setiap hari. Rasanya hubungan ini jauh lebih buruk dari pada pertama kali eunbi bertemu dengan na mi.

 

Decitan pintu mengalihkan matanya ke pintu dan disanalah masuk orang yang dari tadi berkeliaran di kepalanya.

 

Kyuhyun melihat sekilas Eunbi yang duduk dengan celemek agar tidak mengotori seragam sekolahnya dari cat warna-warni yang dia pegang. Dia terus berjalan ke sudut ruangan, mengambil dokumen yang entah apa yang dia tinggalkan kemarin.  Setelah selesai dengan urusannya, kyuhyun ragu untuk keluar ruangan ini atau menghampiri Eunbi yang sepertinya punya sedikit masalah. Oh sialan! Kyuhyun tidak pernah merasa canggung seperti ini. Memangnya apa yang telah terjadi? Tidak ada bukan?

 

“apa ada masalah?” tanya kyuhyun setelah memutuskan untuk menghampiri eunbi.

Gadis itu sedikit tersentak.

“Ng.. aku hanya merasa ada yang kurang dari lukisanku dan aku masih memikirkan itu apa?” dustanya.

 

Kyuhyun melihat seksama lukisan yang hampir jadi di depannya. Cara eunbi melukis tampak sangat ahli dan dia tidak melihat ada yang salah kecuali-

“kurasa kau harus memberikan sedikit warna biru disini. Itu akan membantu mempertegas karakter bunga kecil ini”

Eunbi tampak berfikir sebentar sebelum kemudian dia mengangguk. Sepertinya saran kyuhyun cukup membantunya.

 

Kyuhyun masih belum pergi, memperhatikan bagaimana Eunbi menggoreskan cat berwarna biru seperti apa yang kyuhyun sarankan sebelumnya.

“kau tampak tidak asing dengan melukis” katanya basa-basi membuka percakapan. Ya Tuhan untuk apa kyuhyun melakukan hal ini! Ini tampak seperti bukan dirinya.

“aku pernah mengikuti les melukis sebelumnya. Tapi itu sudah lama.”

“tapi kenapa kau tidak bisa menyelesaikan tugas dengan baik”

“hah? Ap-apa?”

Eunbi menatap kyuhyun, dan gadis itu ingat tugas yang mana yang tidak bisa eunbi selesaikan dengan baik. Tugas perspektif. Haruskah dia bilang kalau itu karena dia masih sangat terkejut mengetahui fakta bahwa kyuhyun adalah guru kesenian dan akhirnya memilih bergosip dengan Yoojin tentang pria ini dan mengabaikan tugas perspektifnya. Tentu tidak bukan?.

“aku hanya sedikit kesulitan dengan garis-garis lurus dan sesuatu seperti itu”

 

KRING!…. KRING!……………..

Eunbi menghembuskan nafas leganya. Bel masuk itu benar-benar membantunya.

“soesangnim aku harus segera kembali ke kelas”

Dia buru-buru membereskan peralatannya dan menyimpannya.

**

Selama satu minggu ini hubungan Eunbi dengan Na mi masih belum membaik. Gadis itu jelas marah dengan semua kesalahpahaman ini, tapi apa yang bisa Eunbi lakukan sekarang? Dia bahkan bingung bagaimana mengambil keputusan dengan bijak untuk masalah ini. Membatalkan tes seleksi itu dan mengecewakan yoojin atau tetap mengikuti seleksi itu dan membuat Na mi semakin membencinya.

 

“Apa yang kau pikirkan? Kau bahkan belum memakan makananmu sama sekali” suara pria yang dipanggil Minho itu menyentak Eunbi dari lamunannya. Laki-laki itu memang sering menemani Eunbi makan siang di kantin, sebenarnya bukan menemani karena sudah ada yoojin yang selalu bersama Eunbi.

 

Eunbi menoleh menatap Minho yang duduk disampingnya. Bahkan sekarang yoojin juga ikut memperhatikan Eunbi.

“Tidak ada”

Eunbi pura-pura sibuk dengan makanannya. Meskipun dia tidak punya minat untuk memasukkannya ke dalam mulutnya.

 

Eunbi berhenti mengaduk makanannya saat tiba-tiba piringnya bergeser. Dia menoleh menatap Minho dengan penuh tanda tanya.

 

“makanlah makananku. kau sudah mengaduk-aduk makananmu dari tadi”

Ternyata minho menukar piring Eunbi dengan piringnya. Terkadang laki-laki itu menunjukkan perhatian yang sangat berlebihan kepada Eunbi seperti sekarang. Dan sialnya, Eunbi terlalu tidak peka dengan itu semua. Bahkan yoojin yang duduk didepan Eunbi harus mengginggit sendoknya sangking gemasnya dengan Eunbi yang terlalu cuek dengan minho. Kadang gadis itu ingin berteriak di depan muka Eunbi ‘Apa kau Bodoh?!’ seperti sekarang. Butuh waktu hampir dua tahun untuk yoojin bisa makan siang satu meja dengan minho, dan yoojin harus mengakui kalau itu terjadi karena Eunbi. Tapi gadis itu? Astaga! Yoojin bahkan sudah lelah untuk memberikan kultum tentang cho minho. Kalau mulut Yoojin bukan ciptaan Tuhan maka sudah rusak sejak gadis yang bernama Eunbi itu datang kesekolahnya dan mengabaikan Minho.

 

“aku belum memakannya. Jadi jangan khawatir” kata minho lagi, mencoba menebak pertanyaan yang ada dibalik tatapan mata Eunbi.

 

“aku bisa memakan punyaku”

Eunbi berusaha menarik piringnya kembali tapi Minho tentu lebih keras kepala untuk menukar piringnya dengan Eunbi. Tidak membiarkan gadis itu memakan makanan yang sudah tidak berbentuk karena ulah tangan cantik Eunbi.

 

“tidak. Makan saja punyaku” Minho bersikeras

“sudah kubilang aku bisa memakan punyaku”

“tidak!”

“Minho!”

\

“yak! Apa yang kalian lakukan?” yoojin geram sendiri menyaksikan mereka berdua. sepertinya dia melakukan kesalahan karena duduk diantara mereka seperti ini. Ya ampun! Kepalanya terasa akan pecah melihat pertengkaran tidak berguna ini. Bahkan hatinya juga ikut terluka  karena melihat minho yang begitu perhatian kepada sahabatnya itu.

“kalian tidak perlu makan. Jika tidak ingin makan!” putusnya.

Minho hanya memutar bola matanya malas. Tidak peduli dengan pendapat yoojin.

“sudahlah. Makan punyaku saja”

Setalah mengatakan itu, Minho pergi dengan membawa piring Eunbi. Membuat yoojin menghela nafasnya.

 

“aku tidak tahu kalau minho begitu keras kepala” eluhnya pada Eunbi.

“dan kau” yoojin menunjuk Eunbi dengan jari telunjuknya

“kau begitu bodoh karena mengabaikan minho. Apa kau tahu berapa murid perempuan disini yang patah hati karena itu?” tambahnya.

“bahkan aku harus menahan hatiku karena perhatian-perhatiannya padamu” katanya begitu mendramatisir bahkan menepuk-nepuk dadanya seperti ada yang mengganjal sistem pernafasannya.

 

“bukankah kau sudah punya kekasih? Kenapa masih mengincar minho?”

“yak! Itu beda!. Bisa berkencan dengan murid tertenar di sekolah seperti minho adalah sesuatu prestasi sendiri, kau tahu?”

 

Eunbi berdiri dan membawa piringnya.

“memangnya dia piala bergilir?. “

 

Yoojin mendengus kesal karena Eunbi juga meninggalkannya sendiri disini.

“akhirnya tidak ada yang makan diantara mereka. Dasar!”

Memangnya apa yang salah dengan perkataan yoojin barusan. Dia benar bukan kalau bisa dekat dengan choi minho yang tidak pernah menaruh perhatian berlebihan seperti itu pada murid perempuan disini adalah hal yang patut disyukuri. Bahkan yoojin rasa Kim Hayoung, primadona sekolah ini yang mati-matian mengejar Minho harus menggigit jarinya.

**

Eunbi membasuh tangannya dan menatap wajahnya di depan cermin setelah menutup kran. Eunbi menoleh saat suara beberapa pasang sepatu mendekat ke arahnya. Detik berikutnya Eunbi kembali sibuk membenarkan seragam sekolahnya lewat cermin toilet.

 

Kim Hayoung berdiri di samping Eunbi dengan dua pengikut setianya.

“kau murid baru itu kan?” tanyanya basa-basi

“iya” jawab Eunbi singkat.

“bagaimana rasanya dekat dengan minho?”

Eunbi menoleh menatap gadis yang sekarang juga sedang menghadap padanya seperti meminta penjelasan ‘ apa maksudmu?’

 

“aku hanya bertanya. Semua orang tahu kalau akhir-akhir ini minho mendekatimu”

“kita teman satu kelas” jawab eunbi tidak peduli dan berbalik hendak pergi tapi tangannya dicekal oleh kim hayoung. Eunbi tahu kalau gadis ini adalah primadona sekolah yang dekat dengan minho tapi apa urusannya dengan Eunbi?.

 

“kita belum selesai bicara hwang Eunbi” hayoung melepaskan tangganya dan menatap Eunbi dari atas sampai bawah, seperti sedang memindainya layaknya mesin scan.

“kau tidak begitu buruk meskipun tidak secantik aku”

Eunbi semakin mengerutkan keningnya tidak mengerti. Apa dia baru saja dihina?

“aku hanya ingin memperingatkanmu untuk menjauh dari minho. Kau mungkin sudah mendengar kalau aku adalah kekasih choi minho”

“lalu?”

Hayoung menepuk-nepuk pundak Eunbi, seperti meyingkirkan beberapa debu yang hinggap diseragam putihnya.

“kau tahu kecentilanmu terhadap minho sedikit menggangguku”

 

Apa? Kecentilan?

 

Eunbi menepis tangan hayoung sedikit kasar sedikit menyentaknya.

“kalau dia kekasihmu. Maka beritahu dia untuk tidak selalu mendekatiku. Kau mengerti?”

 

“ap-apa?” tiba-tiba hayoung menjadi tersedak oleh kalimatnya sendiri. Dan gadis yang baru saja menghancurkannya sudah berbalik hendak pergi. Tapi bukan hayoung namanya kalau tidak bisa menuntaskan hal ini. Tidak ada yang boleh dekat dengan minho selain dirinya. Itu kamus hidupnya.

 

Lagi-lagi Eunbi tidak bisa sampai pintu, karena lagi-lagi tangannya dicekal. Kali ini bukan hanya satu tangan tapi keduanya. Anak buah hayoung yang dari tadi setia menjadi penonton sudah berdiri di kanan dan kiri Eunbi, mencekeram kedua tangannya begitu kuat.

“yak! Apa yang kalian lakukan?” sentak Eunbi tidak terima

 

Hayoung mendekat.

“apa katamu tadi? Minho mendekatimu? Kau gila atau tidak waras? Gadis sepertimu memang terlalu percaya diri”

 

Eunbi menyeringai.

“kau menahanku karena tidak terima karena aku mengatakan kalau minho mendekatiku atau karena aku bilang ‘kalau dia kekasihmu’?”

 

Hayoung terdiam, lidahnya tiba-tiba keluh

 

“semua orang di sekolah ini tahu kalau kau yang mengejar-ngerjar minho. Dan semua orang juga tahu kalau hanya kau yang mengakui hubungan ini bukan minho”

“yak!”

“kenapa? Apa kau tidak terima? Bukankah semuanya benar?”

 

PLAK

 

Pipi Eunbi terlempar ke kanan karena tamparan hayoung.

 

“yak! Apa yang kau lakukan?!”

Eunbi hendak menampar gadis itu balik tapi sialnya tangannya ditahan oleh kedua pengikut setia hayoung.

 

“apa kau sudah sadar dengan siapa kau berhadapan?” hayoung mendekatkan wajahnya pada Eunbi, memberikan tatapan yang menurutnya menakutkan. Tapi bukan eunbi kalau dia tidak berani membalas tatapan anak SMA yang kurang ajar seperti Hayoung.

 

“seorang gadis bodoh yang berada di peringkat terakhir dan hanya mengandalkan tubuhnya yang tidak lebih bagus dari gadis diluaran sana” jawab Eunbi yang membuat hayoung semakin geram. Astaga! Ini adalah topik yang sangat sensitive untuk hayoung saat orang mengatakan kalau dia tidak punya otak, dan tidak lebih dari gadis yang tidak berguna.

 

Eunbi mungkin harus berterima kasih pada yoojin karena sudah memberikan informasi tentang peringkat gadis sok cantik di depannya ini.

 

Tangan hayoung mengepal, giginya bergemelutuk saling bergesekkan. Dan gadis itu berjalan ke sudut ruangan dan-

 

BYUR!!

 

Hayoung baru saja menyiram Eunbi dengan air kotor bekas mengepel yang berada di sudut toilet membuat seragam gadis itu basah kuyup.

 

“yak!” kali ini Eunbi benar-benar berteriak dan meratapi bajunya yang benar-benar basah dan bau.

 

“itu pelajaran untukmu agar kau lebih berhati-hati untuk berbicara”

“ayo kita pergi” kata hayoung pada dua teman setianya yang sedikit mengibas-ngibaskan lengannya yang sedikit basah karena ulah hayoung.

 

Hayoung berjalan pergi begitu angkuh tapi belum sampai tiga langkah gadis itu tertarik kebelakang. Tangannya memegangi tangan Eunbi yang menjambak rambutnya membuat dia mengadu kesakitan.

“yak! Apa yang kau lakukan?!” teriaknya kesal

“menurutmu apa yang aku lakukan? Memberi pelajaran gadis tidak berguna sepertimu” desis Eunbi

 

Eunbi semakin menarik rambut hayoung, bahkan dia merasa telah menarik beberapa helai rambut dari akarnya. Tapi siapa yang peduli dengan hal itu, bahkan Eunbi tidak peduli kalau gadis itu akan menjadi botak.

 

“yak! Kau gila!”

Kali ini hayoung ikut menarik rambut Eunbi membuat gadis itu ikut mengaduh kesakitan.

Kedua gadis yang bersama hayoung berusaha menarik tangan Eunbi dari rambut hayoung yang malah membuat Eunbi semakin menariknya.

“yak! Lepaskan gadis kecentilan!” teriak hayoung

“kau yang lepaskan! Gadis gila!”

Teriakan- teriakan itu membuat beberapa anak yang tadinya sibuk dengan urusan masing-masing berlari ke arah toilet dan menyaksikan tontonan yang tidak lebih seperti pertengkaran anak SD.

**

Minho berlari setelah yoojin menghampirinya dan mengatakan kalau Eunbi sedang bertengkar dengan hayoung di toilet.

 

“apa yang kau lakukan kim Hayoung?!” kata minho mengagetkan semua orang dan menyentak tangan hayoung kasar melepaskannya dari rambut Eunbi.

 

“kau tidak apa-apa?” tanya minho setelahnya pada Eunbi yang masih sibuk memegangi kepalanya dan menyisir sedikit rambutnya yang entah sudah berbentuk seperti apa.

 

“minho!” hayoung berteriak membuat minho berbalik dan menatap gadis itu.

“apa yang kau lakukan? Kenapa kau malah mengkhawatirkan gadis itu?” adu hayoung.

“berhentilah mengacau kim hayoung!”

“aku? Kau menyalahkan aku? Aku hanya memberi pelajaran pada gadis yang sudah menggodamu ini” kata hayoung tidak mau kalah

“memangnya apa urusannya denganmu kalau dia menggodaku?”

“minho!” lagi-lagi hayoung berteriak tidak terima.

“kau bukan siapa-siapaku kim hayoung kita hanya berteman dan apa salah kalau aku juga berteman dengan Eunbi?”

Harga diri hayoung jatuh saat minho mengatakan kalau dia bukanlah siapa-siapa bagi laki-laki itu. Dan hebatnya lagi kalau semua murid yang mengerubungi mereka mendengar setiap kata yang dikatakan minho. Mungkin sebentar lagi dia akan jadi bahan gosip dari semua murid disini. Dan semua itu karena Eunbi.

 

“yak! Gadis kecentilan apa yang sudah kau lakukan pada minho?!”

“yak! Kau-“

 

“berhenti kalian!”

Eunbi urung membalas kalimat hayoung karena suara yang baru saja membuat semua orang yang tadi sibuk berkasak-kusuk diam seketika.

 

Kyuhyun berdiri di depan pintu toilet, dan melihat kedua muridnya yang terlihat begitu mengenaskan dengan tatanan rambut dan seragam yang sudah sangat berantakan.

**

Eunbi berdiri ketakutan di depan kyuhyun. Pria itu membawa Eunbi ke ruang guru dan memarahi dia dan hayoung habis-habisan. Dan hayoung gadis itu sudah dilepaskan kyuhyun setelah memberikan gadis itu hukuman, tapi kenapa Eunbi masih disini?

 

PLETAK

 

“auw!” Eunbi mengadu kesakitan dan memegangi keningnya yang baru saja kena sasaran kyuhyun.

“yak! Apa yang kau lakukan? Bertengkar di toilet demi laki-laki yang bernama minho?”

Kyuhyun duduk diatas mejanya dan mengamati Eunbi yang berdiri di depannya dengan kepala menunduk. Kadang kyuhyun sulit mengerti bagaimana murid perempuan jaman sekarang bertindak, bertengkar demi seorang pria yang bahkan tidak lebih tampan dari dirinya. Astaga cho kyuhyun! Tingkat kenarsisanmu sungguh luar biasa. Baiklah lupakan!

 

“Bahkan kau belum satu bulan disini dan kau sudah menciptakan keributan. Apa kau begitu senang dengan hukumanku?”

“aku hanya membela diriku. Gadis bernama hayoung itu yang memulai duluan” eunbi mencoba membela diri. Tapi sial!

 

PLETAK

“auwh” lagi-lagi Eunbi mengadu kesakitan karena ulah kyuhyun. Apa pria itu memiliki hobi menjitak muridnya. Kalau saja dia tahu betapa sakitnya itu mungkin dia akan segera memohon pengampunan Eunbi.

 

“aku tidak memintamu untuk menjawab” kata kyuhyun tegas.

 

Kyuhyun menghela nafas.

“bersihkan semua toilet seperti yang dilakukan hayoung.”

Eunbi tidak menjawab, terlalu malas hanya untuk mengatakan iya atau mungkin takut kalau keningnya akan jadi sasaran kyuhyun lagi.

“pergilah”

Eunbi menunduk memberi hormat dan siap pergi sebelum ada langkah kaki yang mendekat dan berdiri di sampingnya.

 

“soesangnim. Berikan hukuman juga padaku” kata minho membuat Eunbi urung untuk pergi.  Pria itu langsung melesat kesini setalah mendengar kalau hayoung dan Eunbi mendapat kan hukuman membersihkan toilet. Ya, minho tidak peduli dengan hukuman hayoung tapi eunbi? Minho tentu tahu kalau semua ini gara-garanya dan membuat Eunbi dalam masalah seperti ini.

 

Kyuhyun menatap minho, seperti sedang menilai murid laki-laki itu.

“kenapa aku harus memberimu hukuman?” tanya kyuhyun kemudian.

“semua masalah ini karenaku?”

Kyuhyun tersenyum meremehkan.

Apa dia akan bilang kalau dia baru saja menjadi rebutan gadis-gadis ini?

 

“benar. Semua ini terjadi karenamu”

“berikan saja hukuman Eunbi padaku” kata minho membuat mata Eunbi membulat.

Lagi-lagi kyuhyun tersenyum meremehkan. Bukan. Dia bukannya tidak menghargai niat baik minho. Tapi apa dia sedang shooting drama sekarang? Merelakan dirinya dihukum demi gadis ini? Ya ampun! Itu sungguh menggelikan.

 

“kalau begitu kenapa kau tidak ambil semua hukuman Eunbi dan hayoung? Bukankah itu semua karenamu?”

**

Akhirnya inilah yang terjadi, sepulang sekolah minho buru-buru melipat lengan bajunya dan membersihkan semua toilet. Laki-laki itu menjalankan semua hukuman Eunbi dan Hayoung.

“ah pegalnya”

“sudah kubilang tidak perlu. Kau masih saja memaksa” tiba-tiba Eunbi datang dari balik pintu dan membuat minho menyesal karena telah mengeluh. Habis sudah harga dirinya di depan Eunbi.

“aku tidak mungkin membiarkan kau dihukum”

Sebenarnya dia juga tidak yakin saat mengatakan pada cho soesangnim untuk memberikannya hukuman juga. Tapi dia harus bersikap gentleman bukan?

“minumlah!”  eunbi menyodorkan air mineral dingin padanya yang langsung diambil minho tanpa basa-basi.

“kau pasti merasa sedang diperebutkan olehku”

Minho berhenti meneguk air dan menatap Eunbi.

“memangnya kau tidak sedang merebutkanku dengan bertengkar dengan hayoung tadi?”

“eiyy. Aku menarik rambutnya karena dia menyiramku dengan air kotor. Apa kau pikir aku melakukan itu karena merebutkanmu?”

Minho menampilkan deretan giginya.

Kuharap seperti itu batinnya.

“terima kasih sudah mau menggantikan hukuman untukku”

“tidak masalah”

**

Eunbi masih memainkan kakinya yang dia masukkan ke dalam kolam renang. Tidak ada yang bisa dia lakukan seorang diri atau dia sudah bosan sendirian di dalam asrama dan akhirnya memilih untuk datang gedung sekolah, masuk ke dalam tempat ini malam-malam. Semua murid yang lain sudah pulang kerumah masing-masing karena besok adalah libur nasional, bahkan yoojin pun juga langsung pulang setelah kelas diakhiri.

 

Keheningan ini begitu kontras dengan pikiran Eunbi. Banyak masalah yang terjadi secara bersamaan akhir-akhir ini membuat dia kadang berfikir kalau sebuah kesalahan besar saat dia menuruti hatinya untuk kembali ke masa SMA. Tapi dari banyaknya masalah itu masalahnya dengan na mi yang sampai sekarang belum mempunyai penyelesaian. Dia ingin membatalkan ikut dalam seleksi itu tapi dia tahu kalau dia melakukan hal itu maka dia akan melukai yoojin yang sudah mendaftarkannya. Jadi pilihan apa yang harus Eunbi buat?

 

“apa yang kau laukan disini?”

Eunbi hampir melompat masuk ke dalam kolam renang karena terkejut. Apakah itu suara orang? Atau suara hantu penunggu kolam renang ini?

 

Semoga itu bukanlah hantu

 

Perlahan Eunbi menoleh. Kyuhyun sedikit mengerutkan keningnya karena melihat gadis itu tampak sangat lega saat melihat siapa yang datang.

 

Jangan bilang kalau dia berfikir aku…

 

“aku bukan hantu!” sentak kyuhyun

“omo! Apa soesangnim bisa membaca pikiranku?”

Sialan! Jadi benar kalau eunbi berfikir kyuhyun adalah hantu.

Kyuhyun memutar bola matanya malas.

“jadi apa yang kau lakukan disini malam-malam?”

“hanya ingin saja”

Di malam-malam begini seorang gadis duduk dipinggir kolam renang seorang diri dan dia bilang ‘hanya ingin saja’?

 

Awalnya kyuhyun hanya ingin memastikan orang yang dia lihat sewaktu melintasi kolam renang. Dan dia tidak menduga kalau orang itu adalah Eunbi. Murid baru yang sudah menciptakan kehebohan di sekolah karena bertengkar di toilet dengan primadona sekolah sekelas hayoung. Dan dapat dipastikan setelah itu kalau namanya akan banyak dibicarakan oleh murid-murid lain.

 

Eunbi terdiam saat kaki kyuhyun ikut masuk ke dalam kolam renang. Dia hanya bingung dengan sikap kyuhyun yang seperti ini. Eunbi pikir kyuhyun akan memaksanya berdiri dan menghukumnya membersihkan kolam renang. Mungkin.

 

“kenapa tidak pulang ke rumahmu?” tanya kyuhyun. Sebenarnya dia juga tidak yakin dengan pertanyaannya sendiri. Bahkan kyuhyun lupa kapan terakhir kali dia begitu peduli pada hal-hal kecil seperti ini, apalagi pada muridnya. Kyuhyun bahkan tidak menyadari sejak kapan dia tiba-tiba duduk dipinggir kolam dan ikut memasukkan kakinya ke dalam kolam. Hanya saja dia merasa Eunbi butuh teman untuk saat ini. Entah untuk apa.

“Ng..liburnya hanya satu hari. Dan kebetulan orang tuaku-“

Ayo berpikirlah lagi hwang Eunbi. Kemana orang tuamu?

“dan kebetulan orang tuaku sedang menjenguk bibiku di Busan. Jadi mereka tidak ada di rumah.”

 

Mereka sama-sama memainkan kaki mereka dalam air seolah pergerakan air itu jauh lebih menarik dari suasana seperti ini. Seharusnya kyuhyun sudah pergi dari tadi dan memaksa Eunbi untuk kembali ke asrama juga. Bersikap tegas seperti biasanya atau mungkin langsung menjintak dahi gadis itu seperti yang pernah dia lakukan. Tapi rasanya pergerakan air itu dan entah sesuatu seperti apa membuat kyuhyun enggan untuk beranjak. Sebenarnya ada apa dengan kyuhyun?

“soesangnim. Apa yang kau lakukan di sekolah malam-malam seperti ini?”

Akhirnya Eunbi membuka suara.

“aku meninggalkan ponselku di ruanganku. Jadi aku kembali lagi untuk mengambilnya.”

Eunbi mengangguk mengerti. Itulah kenapa tubuh kyuhyun tidak dibalut kemeja seperti biasanya, dia hanya mengenakan kaos dan celana kain berwarna hitam serta sweteer yang menghalanginya dari hembusan angin malam. Eunbi jadi berfikir kenapa kyuhyun tiba-tiba tidak bersikap kaku seperti biasanya karena setelan baju yang dia pakai? Baiklah itu tidak masuk akal.

 

“sepertinya aku banyak melupakan sesuatu akhir-akhir ini.” Lanjut kyuhyun.

Ya. Setelah melupakan dokumennya di ruang melukis, tadi dia melupakan ponselnya di ruang guru.

“apa soesangnim sudah setua itu untuk melupakan semuanya?”

“apa? Tua?”

Kyuhyun melempar tatapan tajam dan membunuhnya membuat eunbi kesulitan sendiri untuk mencari pasokan oksigen di sekitarnya.

“tidak. Maksudku. Bukankah orang pelupa indentik dengan orang tua?” katanya hati-hati.

“jadi maksudmu aku sudah tua begitu?”

Eunbi menggeleng. Tentu saja kyuhyun tidak tua. Bahkan nenek-nenek di pinggir jalan juga tahu hal itu. Eunbi hanya ingin sedikit mecairkan suasana dengan mengatakan hal itu. Dan dia lupa kalau yang dia ajak bicara adalah cho kyuhyun ‘seorang malaikat kegelapan’.

“tidak. Mungkin soesangnim hanya banyak pikiran seperti memikirkan tentang gosip itu?.” Elaknya

“apakah aku harus memikirkan tentang hal seperti itu?”

Lagi-lagi Eunbi menggeleng tidak setuju.

“omong-omong apa soesangnim sudah tahu siapa pelakunya?”

Kali ini kyuhyun yang menggeleng

“sudahlah. Tidak perlu memikirkan hal itu lagi.”

“aku pikir soesangnim akan mengejar orang itu sampai ketemu karena telah merusak imagemu”

“haruskah?” kyuhyun bertanya seperti mempertimbangkan kata-kata eunbi barusan

Eunbi mengangguk.

Mereka kembali diam. Seperti sibuk dengan pikiran dan pertimbangan mereka.

“soesangnim. Apa aku boleh bertanya sesuatu?”

Kyuhyun mengangguk “tentu. Apa?”

Beberapa detik eunbi hanya menatap kyuhyun, seperti mencoba mencari sebuah keyakinan untuk bertanya padanya.

“apakah soesangnim pernah dihadapkan pada dua pilihan yang sulit sekaligus?”

“pilihan seperti apa misalnya?” kyuhyun balik bertanya

“seperti-seperti-“ eunbi masih menimbang perumpamaan apa yang harus dia katakan pada kyuhyun, saat gendang telinganya menangkap suara kyuhyun.

“apa kau harus memilih antara dua laki-laki?”

“TIDAK” jawab Eunbi begitu cepat. Jelas sekali kalau eunbi tidak setuju dengan kyuhyun. Memilih antara dua laki-laki? Yang benar saja. Kalaupun iya, dia tidak akan mungkin memilih bercerita tentang itu dengan kyuhyun.

“lalu pilihan seperti apa yang sedang kau hadapi?”

Eunbi kembali terdiam dan ragu.

“katakan saja. Anggap kau sedang berbicara dengan kakakmu. Mungkin” kata kyuhyun memberikan sebuah keyakinan untuk eunbi bisa bercerita padanya.

“kakak? Yang benar saja”

“aku tidak setua itu untuk bilang anggap saja sedang berbicara dengan ayahmu”

Eunbi terkekeh. Dia tersenyum begitu lebar sampai matanya melengkung membuat bentuk seperti bulan sabit.

 

Sekarang kyuhyun yang terdiam karena senyuman Eunbi. Telinganya terasa mendadak tuli sampai dia tidak bisa mendengar apapun, hanya matanya yang berfungsi. Berfungsi begitu baik, merekam setiap lengkungan senyuman yang eunbi ciptakan. Begitu cantik. Batin kyuhyun.

 

Kesadaran kyuhyun kembali saat eunbi sudah kembali terdiam dan melihat jauh ke dasar kolam, dan kali ini kyuhyun yang tersenyum. Seperti sedang menertawakan kebodohannya barusan.

 

“apa soesangnim pernah memilih antara teman satunya dengan yang satunya?” kata eunbi setelah memutuskan untuk menceritakan semuanya pada kyuhyun dan tanpa perumpamaan. Ya, seperti apa yang pria itu katakan ‘anggap saja sebagai kakakmu’. Eunbi ingin mencoba itu, menceritakannya masalahnya seperti bercerita pada seorang kakak.

 

“teman seperti apa yang kau pilih? Apa kau harus melepaskan yang satunya untuk mempertahankan yang satunya lagi?” kyuhyun lagi-lagi balik bertanya pada Eunbi.

Eunbi mengangguk.

“yoojin mendaftarkan aku untuk ikut seleksi olimpiade matematika dan aku mungkin akan mengecewakan dia jika aku membatalkan olimpiade itu. Tapi disatu sisi aku sudah bilang pada na mi kalau aku tidak akan ikut olimpiade itu sebelum aku tahu yoojin mendaftarkan aku. Dia pasti sangat kecewa padaku sekarang” kata Eunbi lirih.

“mempertahankan sesuatu tidak harus melepaskan sesuatu yang lain. Pasti ada cara untuk membuat mereka melangkah bersama. Kau hanya perlu memikirkan jalan itu”

Eunbi lagi-lagi terdiam dan otaknya kembali berputar mencerna setiap kalimat kyuhyun. ‘mencari jalan itu’ apakah dia bisa memperbaiki hubungannya dengan na mi dengan tidak mengecewakan yoojin.

 

“jalan itu. Sepertinya aku punya jalan itu.” Kata eunbi besemangat.

“aku akan tetap mengikuti seleksi itu dan tidak mengecewakan yoojin tapi aku tidak akan mengerjakannya dengan benar agar na mi bisa mewakili sekolah kita”

Benar. Bagaimana dia tidak bisa memikirkan tentang jalan keluar seperti itu. Selama ini dia hanya berfikir untuk bagaimana menjelaskan pada na mi kalau bukan dirinya yang mendaftar untuk ikut seleksi itu.

 

Kyuhyun tersenyum yang beradu dengan senyum Eunbi yang lagi-lagi terlihat begitu indah. Dia tidak tahu apa yang berbeda dari senyuman itu. Hanya saja senyuman itu mempengaruhi kinerja jantungnya.

 

Tiba-tiba terdengar sesuatu dari arah pintu kolam renang.

 

Eunbi menoleh untuk memastikan sesuatu, tapi keadaan yang gelap membuat eunbi tidak tahu pasti siapa yang datang.

 

Jangan bilang kalau itu adalah satpam sekolah. Matilah aku!

 

Sekarang matanya melirik ke kanan dan ke kiri mencari sesuatu. Seperti mencari jalan keluar dari masalahnya sekarang.

Peraturan sekolah yang tidak memperbolehkan muridnya berada di area sekolah lebih dari jam tujuh malam membuat eunbi kelimpungan. Hukuman apa lagi yang akan dia terima? Rasanya itu tidak lebih dari membersihkan toilet sekolah lebih dari satu minggu. Membayangkannya saja membuat Eunbi rasanya tidak sanggup untuk tidur nanti malam.

 

Berpikir. Berpikir. Carilah sesuatu atau apapun itu Hwang Eunbi!

 

“sepertinya itu satpam sekolah. Sebaiknya kita-“

Baru saja kyuhyun akan berdiri dan menyelesaikan kalimatnya tapi-

BYURRR….

 

Satpam sekolah? Oh itu tidak baik. Pikir Eunbi

Tanpa pikir panjang gadis itu segera masuk ke dalam kolam renang dan menarik asal tangan kyuhyun.

 

Semua begitu tiba-tiba sampai kyuhyun tidak sempat memejamkan matanya. Di dalam air matanya hanya bisa melihat eunbi yang dari tadi sudah memejamkan matanya. Rambutnya berterbangan sembarang di dalam air, sebagian rambutnya bahkan sebagian helaian rambut itu membelai wajah kyuhyun. Otaknya kembali memutar saat eunbi tersenyum tadi. Semua terasa indah sampai tangan kyuhyun kembali ditarik ke atas dan mengembalikan kesadarannya.

 

Pemandangan selanjutnya adalah eunbi yang masih terengah-engah karena pasokan udara di paru-parunya mulai menipis.

“kurasa satpam itu sudah pergi. Baguslah jadi kita tidak akan kena hukum karena berada disini dijam seperti ini”

 

Kyuhyun berdiri membuat eunbi menatapnya heran. Pria itu balik menatap eunbi dan berkacak pinggang.

“baguslah kalau sudah pergi dan kau membuat kita terkunci disini.”

“APA?”

 

Ya Tuhan apa yang ada dipikiran eunbi tadi? Dia begitu saja menarik kyuhyun masuk ke dalam air, menenggelamkan mereka berdua dan akhirnya membuat mereka terkunci disini. Eunbi sudah menyerah berteriak untuk memanggil satpam itu kembali tapi sialnya bahkan eunbi tidak tahu kemana orang itu pergi. Dan kyuhyun pria itu sedang sibuk dengan ponselnya. Sepertinya benda canggih itu sudah tidak berfungsi lagi karena masuk ke dalam air.

 

Eunbi menatap takut kyuhyun, memangnya siapa yang berani mendekatinya untuk saat ini?

“cho soesangnim” kata eunbi hati-hati

“mianhae” lanjut eunbi.

 

Kyuhyun menoleh saat mendengar sesuatu dari arah sampingnya. Pria itu menoleh melihat gadis yang baru saja membuatnya basah kuyup menunduk penuh takut.

“kau minta maaf untuk apa? Untuk membuatku basah kuyup atau membuatku terkunci disini?”

Kalimat itu begitu menusuk eunbi, dia telah membuat dua kesalahan sekaligus atau mungkin tiga?ditambah merusak ponsel kyuhyun.

 

“maaf untuk semuanya” eunbi masih berbicara tanpa melihat lawan bicaranya. Bagaimana dia bisa berani menganggkat kepalanya sekarang, mengeluarkan suaranya saja sudah sangat sulit untuk dia lakukan sekarang.

 

PLETAKKK

“auwhh” eunbi mengaduh kesakitan.

 

Jitakan dari kyuhyun itu membuat eunbi menatap wajah menakutkan di depannya, tanggannya sibuk mengusap jidatnya yang terasa seperti akan retak. Sepertinya hobi baru kyuhyun adalah menjitak dahinya.

“kau bodoh atau apa?” kyuhyun kehilangan kata-katanya. Dia terlalu bingung bagaimana mengatakan kalau eunbi begitu bodoh karena mengira dia akan dihukum karena berkeliaran disini malam-malam. Dan kebodohan lainnya adalah menarik kyuhyun begitu saja masuk ke dalam air membuat mereka berdua basah kuyup dan sekarang terperangkap disini. Hal yang paling bodoh dari semua kebodohan ini adalah, hey kyuhyun itu gurunya. Jadi apakah eunbi lupa siapa yang dia ajak tercebur dan terkunci disini? Bahkan mungkin satpam itu tadi akan berfikir dua kali untuk menghukum eunbi dan melaporkannya pada pihak sekolah karena nyatanya dia berada bersama anak pemilik sekolah ini.

 

Dari semua kebodohan itu mana yang paling bodoh?

 

Eunbi menggosok-gosokkan kedua tanggannya berusaha menciptakan sedikit rasa hangat untuk tubuhnya. Ini sudah malam, bajunya basah kuyup dia hanya berharap kalau besok dia tidak mati kedinginan di tempat ini. Mata eunbi melirik sedikit tempat disampingnya, melihat kyuhyun yang sudah tidak sibuk lagi mencoba menggunakan ponselnya. Pria itu sekarang hanya duduk tenang sambil melipat kedua tanggannya di depan dada.  Sejak tadi Eunbi memilih untuk diam, dia tahu betul kesalahan apa yang sudah dia lakukan.

 

Hatchi!

 

Kyuhyun menoleh, hidung Eunbi sudah memerah. Mungkin sebentar lagi dia juga akan terserang flu. Tidak ada satu barang pun di tempat ini yang berguna untuk memberikan kehangatan yang ada hanya air dan air. Kyuhyun harus apa? Membakar tempat ini? Baiklah lupakan! Sekarang sebaiknya dia mencoba memejamkan matanya saja, walaupun dia tidak yakin akan bisa tidur.

**

Dengan jarak sekitar satu meter mereka tertidur bersandar pada dinding dan beralaskan lantai yang dingin. Mata mereka mengerjap mendengar suara sedikit gaduh dari luar.

 

Pria setengah baya itu mendekati kyuhyun dan Eunbi. Awalnya dia tidak yakin ada orang disini apalagi dipagi buta seperti ini karena sekolah libur hari ini.

“soesangnim apa yang kalian lakukan disini?” tanyanya tampak tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Dua orang manusia duduk meringkuk dengan hidung sama-sama memerah. Apa yang sudah terjadi?

 

Kyuhyun membuka matanya, sesaat dia lupa dimana dia tidur tadi malam. Ya ampun! Kolam renang. Buru-buru kyuhyun berdiri.

“apa yang kau lakukan tadi malam? Kau mengunci kami berdua disini!”

“tapi-tapi saya tidak melihat siapapun disini tadi malam.”

 

Kyuhyun memejamkan matanya sebentar sebelum menoleh pada Eunbi yang entah sejak kapan sudah berdiri di sampingnya.

Jelas saja pria tua itu tidak tahu kyuhyun ada disini karena nyatanya gadis bodoh itu sudah menyeretnya masuk ke dalam kolam renang.

“sudahlah lupakan. “ kyuhyun mencoba berdamai. Dia hanya butuh segera pulang dan masuk ke dalam selimut tebalnya setelah meminum obat. Kepalanya rasanya begitu pening dan hidung yang tidak bisa berhenti untuk mengeluarkan cairannya.

 

Eunbi masih berdiri di tempatnya, hanya melihat punggung kyuhyun yang sudah berjalan menjauh. Apakah kebodohannya tadi malam masih tertinggal di otaknya?

 

“apa kau akan tetap disini?”

Eunbi menoleh. Tentu saja tidak. Dia tidak akan berlama-lama lagi disini. Punggungnya hampir patah karena tidur di tempat yang bukan semestinya, dan badannya sudah menggigil kedinginan sejak tadi malam.

“aku akan pergi. Terima kasih” setelah membungkuk sedikit untuk memberi hormat, eunbi langsung berjalan pergi.

**

Kyuhyun memeluk dirinya sendiri, langkah kakinya bahkan tidak bisa setegas dan selebar biasanya. Hidungnya benar-benar gatal dan memerah. Pelayan dirumah ini memperhatikan kyuhyun heran, mulai dari penjaga di depan rumah sampai pembantu rumah tangga.

 

Nyonya cho keluar dari dapur, melihat anaknya yang semalam tidak pulang kerumah dan sekarang pulang dalam keadaan yang sangat kacau.

“apa yang terjadi?” tanyanya penuh prihatin.

Kyuhyun hanya bergeming di tempatnya. Tenaganya rasanya sudah habis hanya untuk menjawab pertanyaan itu.

“kenapa bajumu basah? Apa diluar hujan?”

“anggap saja ada hujan lokal” jawab kyuhyun sekenanya. Dia kemudian segera berlalu masuk ke dalam kamarnya. Kyuhyun berbalik saat berada di tangga ke tiga

“Eomma buatkan aku teh hangat. Aku akan mandi dulu”

Nyonya cho hanya mengangguk. Dia tidak yakin dengan jawaban kyuhyun. Hujan lokal. Yang benar saja. Tapi terlihat jelas bahwa keadaan putranya sedang tidak baik. Siapapun pasti tahu kalau kyuhyun terserang flu dadakan.

Setelah mandi dengan air hangat kyuhyun buru-buru mengambil baju persediaan untuk musim dingin. Suhu tubuhnya bahkan hampir menyerupai es.

“dasar murid bodoh. Apa yang ada di dalam pikirannya?”

“tunggu saja. Dia pasti akan mendapat hukuman yang pantas”

“memangnya apa yang dia pikirkan? Apa dia ingin membunuhku hidup-hidup dan menjadikannya boneka salju. Yang benar saja.”

“aku menyesal menemaninya tadi malam. Kalau tahu begini aku sendiri yang akan menguncinya di kolam renang.”

 

Kyuhyun berdecak dan segera masuk kedalam selimutnya. Memikirkan tentang Eunbi membuat kepalanya semakin pening dan terasa akan pecah. Kemarin mungkin kyuhyun tidak punya kekuatan untuk memarahi gadis itu, tapi tidak dengan besok saat kesehatannya sudah membaik.

TBC

AUTHOR’S NOTE: semoga tidak mengecewakan ya part ini. dan lagi-lagi author ingatkan untuk meninggalkan jejak setelah membaca story ini. TERIMA KASIH 🙂

tunggu next partnya ya 🙂

32 thoughts on “18 AGAIN [PART 4]

  1. Sampai part ini masih slow down baby ajh alurnya. konfliknya masih seputar sekolah. Belum greget gt yahh?? Emang disengaja atw gmn yah??

    Like

  2. Sumpah ye, mrk kocak..
    Kyu oppa terusin aja, biar smakin ada rasa ma eunbi 😆😂
    Trs eunbi kpn ada percikan” cinta sih.. *maunya
    Gemes bgt klo minho PD banget d perebutkan chingu ma noona.a 😄😅 *eunbi kn lbh tua dr minho, kyk.a syok berat klo minho tau sebenar.a eunbi itu sapa.. Hahahaaha
    Ada yg kurang..
    Yg kurang itu kurang panjang 😭😭😭😭
    Dipanjangin thor, trs banyakin kyu-bi nya y *mau.banget
    Y y y y
    Trs satu lagi thor, smoga dpt inspirasi trs, klo bisa setiap hari dpt trs lngsung publish 😆

    Like

  3. kalau eunbi tidak membuat masalah kn tidak sering juga bertemu dengan kyuhyun wkwkwk memang itu masalah bikin eunbi bisa sering ketemu kyuhyun. btw kyuhyun suka banget taa dikit dikit hukum eunbi hahaha

    ditunggu next partnya yaa kak 🙂

    Like

  4. kkk, gak ada bosennya hukum eunbi, mungkin dia satu-satunya murid baru yang sering di hukum,
    gregt sma hayoung , pengen ikut jambak juga, tunggu aja sampe dia tau eunbi itu siapa..
    maaf bru bsa komen, kemaren2 emailnya eror.. ✌✌
    semangat nulisnya buat authornim..

    Like

  5. Konyoll banget sumpah eunbi pake acara menarik kyuhyun pula haahaa jd basah semalaman gmn ga sakit itu.. Merubah suasana pdahal kyuhyun udah sempat senyum” sendiri lihat eunbi sekarang eunbi siap” dapat hukuman deh

    Like

  6. Dikira bakal ada momen romantis pas dikunciin di kolam renang, eeeh malah gtu” aja…. 😅 pdhl itu kesempatan bagus 😂

    FF ini updatenya cepet yaa 😍 aku suka aku suka … semangat yaa Author~nim untuk next partnya

    Like

  7. 😂😂😂😂
    Ini si eubi ninggalin otaknya di amerika, kok makin oon aja… 😂😂😂
    Kok malah si kyu diseret ke kolam jg…

    Ditunggu next partnya authornim..

    Like

  8. Mereka konyol apalagi eunbi kenapa dia begitu bodoh padahal kyuhyun itu anak pemeilik sekolahnya. Kyuhyun kayanya hobi ngehukum murid” nya meskipun itu diluar jam sekolah hahaha ya aampun greget sama mereka berdua deh kapan dari salah satu mereka ada yg suka kayanya yg bakalan suka duluan kyuhyun deh terbukti waktu di kolam renang udh ada benih” suka gitu. Aku masih penasaran siapa yg nyebarin gosip kyuhyun apakah seorang guru sekolah atau seorang murid Ditunggu part selanjutnya eonni

    Like

Leave a comment